Gambar Masjid Agung Kota Tuban

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar Klenteng Kwan sing bio Tuban

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar Pintu Masuk Goa akbar

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar air terjun nglirip

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Kak Imam Tasikmadu

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

DR Coffee

Senin, 02 Juli 2012

Garang Asem Pedas Khas Tuban




Garang Asem. Hmmmm,… Hampir tiap daerah memiliki versi-nya masing masing. Nggak cuma di pulau Jawa sampai ke luar pulau Jawa juga punya garang asem-nya sendiri sendiri. Seperti waktu ke Pagaralam juga ada asem asem yang nancep bener rasanya. Tapi kali ini saya nggak mau ngebahas garang asem mana mana, melainkan garang asem dari kampung halamanku di Tuban Jawa Timur atau lebih tepatnya menu favorit seumur hidupku … garang asem rumah makan rahayu, heheheee.
Kelas 4 SD adalah pertama kalinya lidah saya bersentuhan dengan segarnya kuah garang asem racikan RM Rahayu. Luar biasa, saya yang sama sekali tidak suka pedas, hari itu juga, bisa jatuh cinta dengan garang asem yang memiliki rasa asem pedas yang cukup menggugah selera. Maka jangan heran jika setiap pulang kampung, saya pasti minta papa mama untuk menemani saya makan di RM Rahayu sini. (xixixiiii, minta ditemani atau minta dibayari ya?) … xixixiii gara gara tiap makan selalu yang bayar papa dan mama saya sampe gak tau harganya, kalau gak salah sih 10 ribu perposi, tapi maaf kalau salah ya.
Garang Asem RM Rahayu ini beda dengan garang asem mana pun, bahkan dengan garang asem Tuban yang terkenal enaknya. Beda deh. Kalau garang asem Tuban kan terkenalnya dengan lauknya yang menggunakan ikan, tapi garang asem ini mengunakan ayam kampung dan kaldu ayam kampung asli pula.
Jika pun biasanya garang asem yang anda dan teman teman saya kenal adalah makanan yang terbungkus dalam daun pisang lengkap dengan bumbunya cabe rawit dan blimbing sayur dll, maka tidak demikian dengan garang asem favoritku ini. Ia hanyalah berbentuk sup bening berwarna merah keemasan dengan limpahan irisan bawang putih yang melimpah.
Personelnya pun tak banyak, hanya mengandalkan aroma bawang putih, asem dan cabai. Tapi justru karena kesederhanaan bumbunya inilah garang asem rahayu terasa sangat segar luar biasa. Terutama karena kaldunya ini murni dari air rebusan ayam kampung, gurihnya pun berasa banget. Soal ayamnya? nggak usah ditanya, empuk sekali dengan tekstur ayam kampung yang padat dan bersih. Enak sekali.
Pokoknya kalau sudah sampai Tuban, please jangan dilewatkan nyicip garang asem favoritku ini. Lalu drop komen disini ya … hehehee …  Oya, selain garang asem disini juga ada aneka hidangan lain seperti kari, rawon dan lain sebagainya. Untuk minumannya, favorit saya adalah es sarang burung. Tentunya sarang burung burungan alias jelly, namun yang ngebuat lain dari yang lain adalah penggunaan lengkeng kering dalam adonannya. Lengkeng kering ini memberikan warna moka yang cantik dengan rasa lengkeng yang khas, segar mantab.
Alamat : RM Rahayu. Jl. Basuki Rachmat no 135 Tuban Jawa Timur. 0356 324325




penulis : caturguna yuyun angkadjaja

Minggu, 01 Juli 2012

Kuliner Khas Tuban Kare Rajungan

Kuliner Tuban - Jika anda adalah seorang pecinta seafood, maka sangat tidak salah jika anda berwisata kuliner di Kota Tuban . Mulai dari warung kaki lima hingga hotel berbintang, seafood pasti banyak dijumpai.

Tuban adalah kota pesisir di Pantai Utara Jawa Timur. Seperti lazimnya kota pesisiran, ada dua ciri khas makanannya, yaitu seafood dan rasa pedas yang menggigit. Mulai sore hari hingga malam, di sepanjang Jalan RE Martadinata (depan klenteng Kwan Sing Bio) anda bisa mencicipi aneka jenis seafood yang digelar di tenda-tenda kaki lima. Menu-menu yang tersedia, ikan cumi, udang, kepiting/rajungan yang diolah dengan di goreng atau dibakar.
Tentu karena dekat dengan alamnya, ikan-ikan yang disediakan benar-benar segar karena masih hidup sebelum dimasak lalu disajikan dengan sambal terasi khas Tuban. Jika memang gemar makan ikan, dipastikan lidah Anda akan bergoyang.

Sambalnya bisa dipilih yang pas di lidah. Makanan di sini disajikan dengan berbeda rasa pedasnya. Mereka yang suka pedas, sepertinya Anda wajib mencicipi makanan yang satu ini: Kare Rajungan “Manunggal Jaya”.
Asal nama depot tersebut diambil dari nama jalan. Depot ini cukup dikenal di Tuban, berada di jalan Manunggal, tepatnya di samping kantor Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban dan persis depan. SMA Negeri 3 Tuban.
Rajungan adalah nama sejenis hewan laut seperti kepiting. Tapi rajungan berbeda dengan kepiting. Kalau kepiting bisa diternak, rajungan hid up liar di laut. C;angkangnya bentol-bentol seperti macan tutul. Dagingnya juga jauh lebih manis dan lebih empuk serta gurih dibanding kepiting.
Bumbu karenya sangat tersohor di Tuban. Pertama kali menyentuh lidah, rasanya begitu membuai, sangat lezat. Tapi lama kelamaan rasa pedasnya akan meremukkan lidah dan siapapun yang sedang pilek, pasti hidungnya langsung plong. Buat Anda pecinta pedas, Anda harus menerima tantangan yang satu ini.
Soal rasa, selain pedas yang meremukkan tulang alias “super duper” pedas, aneka rempah yang paling menonjol dari kare ini adalah aroma gurih bawang merah, bawang putih, cabe rawit yang pedas menggigit, kemiri, lengkuas, kunyit, jahe, kencur, daun jeruk purut, daun sereh, ketumbar dan tentu saja kelapa.
Adalah suami istri Ismu yang pada tahun 1985 memulai usaha depot kare rajungan. Agar masakan mereka berbeda dengan masakan yang lain, mereka bereksperimen dengan menambahkan rasa pedas yang menyengat. Temyata rasa pedas yang menyengat banyak disukai masyarakat setempat. Omset pun meningkat; yang tadinya hanya memasak sebanyak 15 porsi rajungan dan beras 2kg per hari, makin lama makin banyak pelanggan yang datang. Bahkan kalau musim liburan atau akhir pekan bisa mencapai 200 ekor rajungan dan beras lOkg. “Rajungan didapat dari pemasok tetap yang berasal dari Paciran, sedang ikan lain seperti Manyung, Sembilan dan Tenggiri di dapat dari nelayan setempat,” kata Ibu Suartiah, pemilik depot.
Sepeninggalan suami tahun 1992, Ibu Suartiah melanjutkan mengelola depot yang dibantu oleh enam orang anaknya. Tidak hanya Kare Rajungan, depot ini juga menyediakan menu Kare Cumi, Sate dan Gule Kambing serta Garang AsemIkan.
“Kalau dulu ada menu Bebek Mentok tapi sejak bapak meninggal menu tersebut tidak ada, karena tidak ada yang mbubuti (mencabuti bulu, red). Dari hasil depot tersebut Suartiah dapat menyekolahkan anak-anaknya. Anak sulungnya kini bekerja di Pehutani.
Soal harga, tidak terlalu menguras kantong. Harga Kare Rajungan Rp 55 ribu/porsi berisi 2 ekor. Harga Kare Cumi dan Garang Asem Ikan Rp 20.000,- Sate Rp 20.000/10 tusuk plus gule kambing. Garang asem Rp 20.000. Cumi Rp 20.000,.
Depot ManunggaI buka mulai pukul 08.00 sampai pukuI20.00. “Habis tidak habis, kami tutup, untuk istirahat dan kembali meracik masakan jelang subuh,” ujarnya•:.