Gambar Masjid Agung Kota Tuban

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar Klenteng Kwan sing bio Tuban

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar Pintu Masuk Goa akbar

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Gambar air terjun nglirip

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

Kak Imam Tasikmadu

Kuliner Kota Tuban Bersama Kak Imam

DR Coffee

Kamis, 24 Januari 2013

Sate Bekicot Khas Tuban

Kuliner Tuban - Bekicot atau Siput adalah hewan yang biasanya berkembang biak secara liar di musim penghujan, ternyata bisa di sajikan dalam bentuk sate yang nikmat dan gurih. Di tuban jawa timur, sate bekicot di percaya bisa menambah vitalitas dan menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti asma dan gatal-gatal.

Warung ibu zulaiha di jalan diponegoro, adalah satu-satunya penjual sate bekicot di kota tuban. Bahkan, pelangannya berasal dari sejumlah daerah di luar tuban yang sengaja datang guna menikmati gurihnya sate bekicot. Di samping rasanya yang gurih dan kenyal, sate bekicot mampu memberikan rasa hangat setelah menikmatinya.

Warung sate bekicot ibu zulaiha ini, buka mulai pukul 16.00 hingga pukul 22.00 wib setiap malam. Sebelumnya, zulaiha bersama orang tuanya, membuka usaha di bojonegoro jawa timur. Setelah sukses, zulaiha kemudian mencoba membuka usaha di tuban. Hasilnya.

Setiap harinya, zulaiha mampu menghabiskan tiga ratus tusuk sate atau kurang lebih 6 kilo gram bekicot, yang di dapat dari pasokan warga sekitar. Binatang jenis hemaprodit yang hidup menempel di daun tersebut selanjutnya direbus hingga masak agar mudah memisahkan daging dari cangkangnya. Setelah daging terpisah dari cangkang, kemudian diiris menjadi potongan kecil-kecil. Baru setelah itu potongan daging bekicot ini ditusuk dengan sujen.

Guna menambahkan kelezatan, daging bekicot di bakar dengan campuran parutan buah nanas, serta sejumlah bumbu lainnya. Saat di sajikan, sate bekicot di tambah bumbu kacang, kecap, bawang merah dan bawang putih.

Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Untuk menikmati 1 porsi sate bekicot cukup dengan 4000 ribu rupiah, 10 tusuk sate bekicot yang lezat yang bisa kita santap dan 1000 rupiah untuk sepiring lontong atau nasi putih.

Menurut para pelaggan, sate bekicot tidak hanya memliki rasa gurih, tapi lebih dari itu, memiliki khasiat menambah vitalitas dan bisa menyembuhkan penyakit asma, luka, gatal-gatal.

Sebagian pelanggan sendiri, sengaja datang ke tuban, guna merasakan nikmatnya sate bekicot, sambil bertujuan mengobati penyakitnya.

Becek Menthok Pedas Tasikmadu

Kuliner Tuban - Makanan di Kota Tuban memang terkenal enak. Sungguh unik, sekaligus kreatif. Rahasia masakan Kota Tuban adalah pedasnya masakan yang menimbulkan keringat dan gairah tersendiri.

Becek Mentog  masakan ini memang berupa kuah kental. Becek bisa memakai berbagai jenis daging: sapi, kambing, ayam, atau menthok. Penampilan dan baunya mirip kari, tetapi lebih kental. Ternyata masakan Tuban lebih complicated dan kaya bumbu dibanding masakan India atau Padang. Bumbunya sangat banyak dan harus komplet. Tidak boleh kurang satu pun. Bumbu becek adalah merica, jintan, bawang merah, bawang putih, mesoyi (bentuknya seperti kayu), daun salam, daun jeruk purut, serai (lemon grass), tomat, santan, dan diakhiri dengan taburan rajangan daun bawang.

Sate Menthok
Menthok adalah bahasa Jawa untuk menyebut unggas yang mirip itik atau bebek, dengan kaki dan leher yang lebih pendek. Secara keseluruhan rasanya seperti sate kambing. Sama sekali tak ada bau anyir yang mungkin merupakan ciri utama daging menthok. Hal itu disebabkan karena bumbu dan tekstur dagingnya. Sambel kecapnya pun dibuat dari kecap khas Tuban, Cap Laron.
Becek mentog pedas Tasikmadu letaknya kurang lebih 200mtr ketimur dari pabrik kayu DEWA KAYU.
Warungnya lebih populer di sebut dengan Warung Becek Mbah Din (alm Mbah Rebidin)..
 

Belut Pedas Khas Tuban

Belut Pedas Khas Kota Tuban
Kuliner Tuban - Mungkin sebagian orang merasa kurang begitu suka dengan makanan yang satu ini, Tapi ada jga yang menjadikan Belut Pedas ini sebagai makan favoritnya. Kuliner kota tuban memang tak akan habis kalo dibicarkan. karena ada banyak banget macamnya, sebut saja garang asem, nasi pecel pincuk, sate, dan becek mentok. Itu sebabnya oleh sejumlah kalangan Tuban kerap dijuluki surganya wisata kuliner.

Wisatawan yang menyukai masakan belut bisa menemukan sajian belut pedas di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban. Warung belut di tempat tersebut sangat ramai pembeli mulai dari siang hingga sore hari.

Warung belut pedas biasa buka sampai larut malam, tepatnya pukul 01.00. Wisatawan yang suka kuliner dan ingin menikmati suasana malam di Kota Tuban cocok jika berkunjung malam-malam ke warung belut pedas yang satu ini.

Tuban juga punya resep garang asem yang khas di Rumah Makan Rahayu, Jalan Basuki Rachmat Nomor 135, Tuban, Jawa Timur. Rumah makan tersebut menyediakan juga berbagai menu spesial, misalnya kari ayam dan es sarang burung.

Wisatawan yang ingin mencicipi penganan tradisional bisa mencarinya di pagi hari. Ada serabi selong yang dijual di Jalan Lukman Hakim, Gang Ikhlas, Nomor 35, Kebon Sari, Tuban, dan ketang srundeng di Jalan Basuki Rahmat, tepat di depan Bravo.

Buat wisatawan yang ingin praktis, cobalah memilih tempat makan di Restoran Palanta Padang, Jalan Manunggal Selatan. Restoran yang satu ini menyediakan sajian makanan Padang dan beberapa menu khas Tuban. Ada juga Restoran Mustika di Jalan Teuku Umar 3 yang menyajikan berbagai kuliner khas Indonesia.

Kare Rajungan Pedas Khas Tuban

Kuliner Tuban - Kare Rajungan Pedas Khas Tuban. Apa sih yang di namakan rajungan? Rajungan adalah sejenis kepiting tapi memiliki supit yg agak panjang di banding dengan kepiting biasa. dan warnanya jga agak merah kecoklat2an.  Nah, Jika anda adalah seorang pecinta seafood, maka sangat tidak salah jika anda berwisata kuliner di Kota Tuban . Mulai dari warung kaki lima hingga hotel berbintang, seafood pasti banyak dijumpai.

Tuban adalah kota pesisir di Pantai Utara Jawa Timur. Seperti lazimnya kota pesisiran, ada dua ciri khas makanannya, yaitu seafood dan rasa pedas yang menggigit. Mulai sore hari hingga malam, di sepanjang Jalan RE Martadinata (depan klenteng Kwan Sing Bio) anda bisa mencicipi aneka jenis seafood yang digelar di tenda-tenda kaki lima. Menu-menu yang tersedia, ikan cumi, udang, kepiting/rajungan yang diolah dengan di goreng atau dibakar.

Tentu karena dekat dengan alamnya, ikan-ikan yang disediakan benar-benar segar karena masih hidup sebelum dimasak lalu disajikan dengan sambal terasi khas Tuban. Jika memang gemar makan ikan, dipastikan lidah Anda akan bergoyang.
Sambalnya bisa dipilih yang pas di lidah. Makanan di sini disajikan dengan berbeda rasa pedasnya. Mereka yang suka pedas, sepertinya Anda wajib mencicipi makanan yang satu ini, yakni Kare Rajungan “Manunggal Jaya”.

Asal nama depot tersebut diambil dari nama jalan. Depot ini cukup dikenal di Tuban, berada di jalan Manunggal, tepatnya di samping kantor Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Tuban dan persis depan. SMA Negeri 3 Tuban.
Rajungan adalah nama sejenis hewan laut seperti kepiting. Tapi rajungan berbeda dengan kepiting. Kalau kepiting bisa diternak, rajungan hid up liar di laut. C;angkangnya bentol-bentol seperti macan tutul. Dagingnya juga jauh lebih manis dan lebih empuk serta gurih dibanding kepiting.

Bumbu karenya sangat tersohor di Tuban. Pertama kali menyentuh lidah, rasanya begitu membuai, sangat lezat. Tapi lama kelamaan rasa pedasnya akan meremukkan lidah dan siapapun yang sedang pilek, pasti hidungnya langsung plong. Buat Anda pecinta pedas, Anda harus menerima tantangan yang satu ini.

Soal rasa, selain pedas yang meremukkan tulang alias “super duper” pedas, aneka rempah yang paling menonjol dari kare ini adalah aroma gurih bawang merah, bawang putih, cabe rawit yang pedas menggigit, kemiri, lengkuas, kunyit, jahe, kencur, daun jeruk purut, daun sereh, ketumbar dan tentu saja kelapa. tb/rum